Keyakinan datang dari dua kata Latin, 'kembali' (lagi) dan 'ligere' (link). Keyakinan adalah proses re - menghubungkan individu dengan Pencipta. Hal ini mengandaikan bahwa manusia
dulunya awalnya dikaitkan dengan Tuhan yang paling secara intim. Perpisahan kami dari Pencipta diwakili oleh ratusan mitos, cerita dan perumpamaan yang dihasilkan oleh berbagai budaya dan keyakinan di dunia.
Ada kesamaan yang menakjubkan antara ini cerita penciptaan. Realitas yang sebenarnya
dari penciptaan dunia dan hubungan kita dengan Tuhan sebelum, selama dan
setelah proses ini kita sebut 'hidup' mungkin akan selalu tetap menjadi
misteri untuk rasional pikiran. Kebenaran tersebut ada di luar dualitas
pikiran rasional dan dengan demikian hanya dapat didekati melalui
model, contoh, cerita dan perumpamaan, yang semuanya gagal untuk memberikan seluruh gambar. Total reality dapat dialami hanya
sekali pikiran telah melampaui, seperti karena selama meditasi yang mendalam, atau
dalam ekstasi, atau sangat kreatif proses, ketika perasaan kedirian individual
dihapus dan satu menyatu dengan All.
Penyatuan yang disebabkan oleh
pertemuan di perlintasan akan membawa pesan yang berbeda bagi pengantar.
Penaklukan untuk daerah yang rawan dan misi yang harus diperjuangkan, mustahil
dicapai tanpa kedalaman intelectualita, sikap offensif, menghargai serta kompromis
dengan liyan. Dari itu terbentuk
persepsi umum dan berlaku melalui informasi, aturan, tindakan, dan analisis
yang tepat serta larangan yang harus dijaga untuk ketertiban bersama. Cara yang sama dengan keyakinan adalah pelita dari leleh berjenis aneka lilin. Individu dan masyarakat tidak bisa ada tanpa link mereka terhubung ke pusat, menciptakan dan
mempertahankan kekuatan hidup yang kita sebut Tuhan. Ketika kita bergerak luar terhadap
keliling lingkaran, kita bergerak menjauh dari
tingkat spiritual
batin yang menjadi dangkal eksternal kepribadian dan fisik sifat-sifat yang
memisahkan kita menjadi berbeda entitas. Tidak peduli seberapa berbeda
atau jauh mereka mungkin tampak pada permukaan, kita semua terhubung dalam
kesatuan spiritual pusat, apakah kita mengakui atau tidak. Masing-masing dari
kita dapat memilih apakah akan mengidentifikasi dan
berkonsentrasi
pada perbedaan dangkal antara diri sendiri dan orang-lain
atau pada kesatuan bawaan dari masing-masing Roh leluhur.
Spiritual adalah tatanan mendasar
bagi penduduk yang berada di daerah katulistiwa. Setiap hierakhis kekuasaan
mengukuhkannya pada poin pertama, dan menjadi kajian panjang dari peradapannya.
Kemajuan atau kemundurannya disesuaikan
ritme dan keadaan yang menyertainya. Sywa-Budha mencapai tingkat popular di
masanya dengan berbagai ritus, Chandi, dan symbol yang masih melekat hingga
saat ini. Sejarah mencatat sukses Dynasti di berbagai tempat di nusantara. Sentra
peradapan yang mampu bertahan lama, roda yang terus bergerak, merangkul ,
berasimilasi dengan berbagi kultur budaya di berbagai tempat. Daya
creative yang mampu menarik minat dari
luar, untuk sekedar mengunjungi atau bertransaksi bahkan mendalami rootnya. Dari
selatan baik melalui pelayaran atau perjalanan darat memulai menjalin
hubungannya. Sebuah link khusus elite pada awal adalah jalan bagi masyarakat
perubahan. Diversity yang disesuaikan, dan pemenggalan adalah kelahiran samudra
baru bagi generasi yang akan datang. Mengarungi sejarah adalah titik kompas
yang mempertemukan peradapan lampau, sekarang dan akan datang. The path adalah
sedemikian menjadi titik pemahaman, (Ideal) rules yang mesti survive in time.
Dinasty datang silih berganti di
sepanjang jaman, dampak globalisasi (pelayaran) kuno memberi pengaruh yang
signifikan di kerajaan nusantara. Jatuh bangun, intrik dan strategi yang
didasarkan pada keyakinan minim pengetahuan, membuat feodalism mengalami
re/evolusinya. Imperalsme dan demoralisme kabut yang terus menyelimuti struktur
Dinasty kerajaan. Kesadaran di bangun, dan jatuh pada pemangku kepentingan
sesaat. Tak ayal masyarakat kelas bawah tereliminasi pada kesemarawutan system
neofeodalisme. Namun spirit kebersamaan berjalan di atas waktu sendiri, seperti roh
yang berputar di cakrawala, adalah tentang nilai-nilai keselamatan bersama.
Angin tak akan berhenti membawa
perubahan, peradapan selalu diuji dalam gelombang, pengetahuan adalah sangat
penting di atas dasar keyakinan masing-masing. Keberhasilan lebih ditentukan
oleh kesiapan dan daya kreativitas, ulet menghadapi tantangan zamannya. Apa
yang terjadi adalah searah perjuangan di masa lampau, tidak kurang dan lebihnya
adalah bukti yang dapat ditemukan di sekitar kita, pada struktur dan kelas
masyarakat. Ada yang masih bertahan, atau juga sama sekali tidak dikenal nyata
namun jejak masih samar ditemui di berbagai budaya di masyarakat.
Dari samudra yakinan, adalah titik temu dari
berbagai aliran sungai, dimana pengendapannya adalah sejarah yang telah terlampui.
Kahadiran adalah bekal cerita meski berbeda, namun sama dalam tujuannya. Penziarah
di harap mampu memahami phenomena, serta
membawa kembali nilai-nilai leluhur (direct) yang terhubung pada tempatnya. Untuk
setiap gaya yang diberikan adalah pantulan dari suatu object, pertimbangkan
kesadaran
spiritual layaknya cahaya untuk penerang kegelapan disekitarnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar